Artikel
PROGRAM DESA INKLUSIF DISABILITAS
Isu disabilitas mencakup berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, termasuk hambatan sosial, ekonomi dan fisik. Hal ini juga melibatkan kurangnya akses terhadap pendidikan, layanan publik, layanan kesehatan, dan partisipasi penuh dalam kehidupan sosial.
Dalam kehidupan sosial, tanpa disadari kita menemukan hambatan-hambatan bagi penyandang disabilitas. Dilihat dari segi aksesibilitas, terkadang masih mendapatkan berupa bangunan, transportasi dan fasilitas umum yang tidak ramah bagi penyandang disabilitas, menyulitkan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari. Begitu juga dalam hal informasi, akses terhadap informasi dan komunikasi seringkali tidak tersedia dalam format yang mudah diakses oleh semua penyandang disabilitas.
Hambatan seperti ini terjadi ketika kurangnya kesadaran atau inklusivitas dalam hal program yang dapat diakses oleh disabilitas, baik ditingkat daerah maupun tingkat desa. Desa inklusif disabilitas merupakan model desa yang mengakomodasi hak semua warga, termasuk penyandang disabilitas, dengan melibatkan mereka secara aktif dalam pembangunan dan pengambilan keputusan. Penyandang Disabilitas itu sendiri adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga desa lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Pada kepemimpinan tahun-tahun sebelumnya, Desa Miruek Taman Kecamatan Darussalam telah memberikan ruang bagi penyandang disabilitas, upaya mengikutsertakan, merangkul semua warga dalam pembangunan desa. Pemerintah desa melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif, terbuka, saling menghargai sesama.
Implementasinya memang belum menyeluruh, dikarenakan pendekatan yang di gunakan masih bersifat tradisional, dengan pendekatan apa adanya, belum ada aturan yang baku, mengedepankan nilai-nilai sosial. Setiap ada kegiatan di desa penyandang disabilitas dilibatkan, mereka di ajak serta seperti gotong royong, rapat di meunasah dan lain sebagainya.
Pada awal tahun 2022, FBA (Forum Bangun Aceh) sebuah lembaga non-permerintah yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pendidikan hadir membangun kerjasama. FBA melakukan pendekatan melalui advokasi kebijakan pemerintah dan lintas sektor dari tingkat kabupaten hingga ke desa. Termasuk kampanye inklusi disabilitas, pembentukan dan pembinaan kelompok swadaya masyarakat (KSM) inklusif disabilitas.
Sejak saat itu, Desa Miruek Taman bersama FBA melakukan berbagai macam bentuk pendampingan, mulai dari peningkatan kapasitas pimpinan desa, penguatan aparatur desa tentang desa inklusif dan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat.
Beberapa program lain dilakukan yang sudah diaplikasikan di desa Miruek Taman seperti, mendata warga dengan penyandang disabilitas, memberikan pelayanan yang prima kepada warga termasuk penyandang disabilitas, memberikan kemudahan akses pada fasilitas umum dengan membuat bidang miring, di bidang kesehatan mengadakan kursi khusus bagi penyandang disabilitas dan lansia. Kemudian memfasilitasi penyandang disabilitas dalam pembuatan Kartu Identitas Penduduk (KTP), mensuport disabilitas mengikuti pelatihan sablon dan penyertaan modal kepada KSM, menyusun Qanun tentang disabilitas, adanya rencana anggaran pemberdayaan disabilitas.
Berdasarkan indikator diatas, diharapkan kedepan desa Miruek Taman dapat mendeklarasikan menjadi salah satu desa Inklusif disabilitas di Kabupaten Aceh Besar.