Sekolah Lansia Tangguh adalah program pendidikan nonformal yang bertujuan untuk memberdayakan lanjut usia agar tetap aktif, sehat, mandiri, dan produktif. Program ini memberikan wadah bagi para lansia untuk belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kualitas hidup mereka melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan pelatihan.

Berdasarkan data penduduk akhir tahun 2024 bahwa penduduk lansia berusia 60 tahun keatas berjumlah 136 orang, sementara Usia Harapan Hidup (UHH) di Desa Miruek Taman laki-laki 56,5 tahun sedangkan perempuan 90 tahun. Sehingga rata-rata Usia Harapan Hidup Gampong Miruek Taman adalah 73,25 tahun. Jumlah penduduk lansia yang besar ternyata berpotensi memberikan banyak benefit jika ditemukan lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif. 

Pada hari Selasa tanggal 6 Mei 2025 Sekolah Lansia Tangguh resmi di Launching bertempat di Aula TPA Darul Hasani Desa Miruek Taman, turut hadir dalam Launching tersebut adalah Camat Darussalam di wakili oleh Sekretaris Camat Masri Fithrian, M.Si, KUA Darussalam Muhammad Nizar, S.Fil.I, Ketua TP-PKK Miruek Taman, Kepala Perwakilan Kemendukbangga-BKKBN Provinsi Aceh, Kepala Dinas PPKBPP dan PA, Kepala Puskesmas Darussalam, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat dan Para Kader Kesehatan.

Pj. Keuchik Miruek Taman Samsuar dalam sambutan menyampaikan, bahwa Sekolah Lansia ini terintegrasi dengan Bina Keluarga Lansia (BKL) dimana menjadi pendidikan nonformal di Bina Keluarga Lansia bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menjadi lebih sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. 

Program ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, sosial, dan kesehatan untuk membantu lansia tetap berdaya dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Untuk mewujudkan lansia yang SMART (sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermatabat) dalam 7 dimensi lansia tangguh. (fisik, emosional, sosial, kognitif, spiritual, profesi vokasional, dan lingkungan)

Sementara Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi dan mendukung sekali adanya Sekolah Lansia. Dengan mengikuti sekolah ini, lansia mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, yang mana di rumah mereka sering kali merasa kesepian karena anak dan cucunya memiliki kesibukan masing-masing. “Berdasarkan pengalaman dari beberapa Sekolah Lansia, dimana siswanya mengalami perubahan yang sangat positif. Mereka menjadi lebih ceria, lebih banyak berbicara, dan lebih terbuka.

Sebagaimana diketahui untuk tahap pertama Sekolah ini diikuti oleh 30 peserta dengan usia tertua 76 tahun dan termuda 61 tahun. Dengan harapan para lansia bisa lebih mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. “Kami ingin para lansia bisa memperhatikan dirinya sendiri. Itu tujuan utama kami.

Harapan yang diharapkan dengan Launching sekolah lansia ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan profil lansia, kebutuhan masyarakat, serta potensi dan kondisi wilayah, melaksanakan pembelajaran menggunakan kerikulum yang komprehensif untuk mewujudkan lansia smart dalam 7 dimensi lansia tangguh, membangun kerjasama lintas disiplin dan lintas sektor untuk mendukung proses pembelajaran.