Artikel
REMBUK STUNTING
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan anak ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan anak lain pada umumnya (yang seusia). Tinggi badan anak laki-laki umur 1 tahun yang stunting adalah <71,0 cm. Sementara tinggi badan anak perempuan umur 1 tahun adalah <68,9 cm.
Stunting masih menjadi salah satu kasus kesehatan yang harus diatasi, mengingat dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan kognitifnya di masa depan. Oleh karena itu, rembuk stunting bertujuan untuk memastikan bahwa program pencegahan dan penanganan stunting dapat berjalan lebih efektif di tingkat desa.
Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2026, agar pembangunan di desa dapat menyentuh berbagai bidang termasuk bidang kesehatan.
Rembuk Stunting tahun 2025 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2025, dihadiri oleh Pj. Keuchik dan Perangkat Desa, Tuha Peut, TP-PKK Desa, Bidan Desa, KPM, Perwakilan PAUD Taman An Nisa, Kader Kesehatan, Koordinator P3MD Kecamatan, Pendamping Desa, PLD, Babinsa dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Pj. Keuchik Desa Miruek Taman menyampaikan bahwa Pemerintah Desa sangat mendukung program-program percepatan penurunan stunting dan kita tidak boleh lelah dalam menanganinya, terutama Kader Kesehatan Desa harus tetap semangat. Melalui Rembuk Stunting ini, Desa Miruek Taman berkomitmen yang kuat dalam menghadapi masalah stunting dan mencari solusi dari kendala-kendala yang temui selama ini. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan RKP Desa tahun 2026 akan mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Miruek Taman.
Saudari Nurbayani sebagai Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Miruek Taman menyampaikan hasil evaluasi program tahun 2024 dan program yang sedang dilaksanakan pada tahun 2025, bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran melalui pemberian PMT Stunting dan kegiatan sosialisasi oleh kader kesehatan kepada warga sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting, namun menurut Nurbayani per Juli 2025 Desa Miruek Taman terdapat 5 balita stunting. Dalam kesempatan itu juga Kader Pembangunan Manusia mengajak kepada ibu balita, bukmil dan catin agar lebih antusias mengikuti kegiatan rutin Posyandu.
Rembuk stunting Desa Miruek Taman menghasilkan beberapa usulan dalam mendukung percepatan penurunan stunting diantaranya, lanjutan Pemberian PMT Stunting, Pelatihan pengelolaan makanan bergizi bagi ibu-ibu, Pelatihan Para Kader untuk peningkatan kapasitas Kader Kesehatan.