Artikel
FESTIVAL TOET APAM
Kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang hadir dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan sendiri adalah untuk mempelajari warisan dari nenek moyang, kemudian generasi selanjutnya perlu meninjau, apakah warisan tersebut perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan dan apabila ditinggalkan maka kebudayaan tersebut dapat rusak.
Toet Apam (membuat kue apam) merupakan salah satu budaya. Toet Apam ini merupakan salah satu budaya yang telah lama diwariskan secara turun-menurun dalam masyarakat Aceh pada bulan Rajab. Ini merupakan tradisi yang sudah sangat mengakar dan mempunyai nilai filosofi yang sangat mendalam, baik dilihat dari perspektif agama dan sosial budayanya.
Budaya toet apam harus dilestarikan untuk anak cucu dan generasi penerus. Toet apam punya makna tersendiri. Kenduri apam merupakan bentuk kesyukuran atas nikmat yang sudah diberikan Allah SWT dalam setahun terakhir dan sebagai persiapan menyambut Ramadhan, dengan pemenuhan nutrisi sejak bulan Rajab maupun Sya’ban.
Kemudian dari nilai pendidikan, tentunya bicara bagaimana memandu teknik detail cara menghasilkan kuliner (khususnya apam) yang baik serta lezat untuk dinikmati. Dari segi ekonomi biaya untuk bahan baku dari menu kenduri apam biasanya dikumpulkan masing-masing keluarga (meuripee), kemudahan bahan itu disatukan dan hasil masakan menjadi santapan penyajian bersama (diistilahkan khanduri) dalam suasana penuh pemaafan dan keakraban.
Toet Apam mengajarkan kita untuk berbagi, kesetiaan, hidup sosial dan peka dengan lingkungan dan sesama. Ingat prinsip” tidak ada apam yang dimakan sendirian,” bermakna berbagi pada sesama adalah ajaran adat istiadat dan syariat islam.
Dengan dilaksanakan kegiatan Festival Toet Apam ini, sebagai bentuk pelestarian kuliner tradisional khas Aceh agar generasi muda dapat teredukasi dan termotivasi dalam menjaga tradisi dan warisan budaya di Aceh. Maka kedepan tradisi toet apam ini menjadi agenda rutin pemerintah Gampong Miruek Taman. Mudahan-mudahan dengan adanya acara ini merupakan wujud bagian kita melestarikan budaya keunebah indatu kita, bersama sama tajaga budaya daerah, bek sampou punah di gerus masa. Generasi muda beget tapapah, bek dijak rupah budaya luwa.
Tujuan festival toet apam adalah agar terlaksananya kegiatan festival toet apam bagi kaum ibu-ibu dan terbukanya wawasan serta mengajarkan kita untuk berbagi, kesetiaan, hidup sosial dan peka dengan lingkungan gampong.
Sasaran yang ingin dicapai pada festival Toet Apam adalah para ibu dan pemudi di dusun dalam Gampong Miruek Taman. Dimana dengan dilaksanakan kegiatan Festival Toet Apam ini, sebagai bentuk pelestarian kuliner tradisional khas Aceh agar generasi muda dapat teredukasi dan termotivasi dalam menjaga tradisi dan warisan budaya di Gampong Miruek Taman.
Hasil yang diharapkan adalah
- Sebagai bentuk berkomitmen menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh para pendahulu sehingga keunebah indatu tersebut tetap terjaga.
- Harapan kita bersama, semoga kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect yang luas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, dan membuka kesempatan bagi pelaku usaha kecil khususnya para pelaku ekonomi kreatif di Gampong Miruek Taman.
Pelaksanaan kegiatan pada bulan 25 Februari 2023, bertempat di halaman gedung PAUD Taman An Nisa Gampong Miruek Taman.